Collective
Behavior
- Perilaku kolektif: Perilaku yang relatif spontan dan tidak terstruktur dari sekelompok orang yang bereaksi terhadap pengaruh umum dalam situasi ambigu" (Smelser)
- Model nilai tambah: menjelaskan seberapa luas kondisi sosial yang berubah dalam pola tertentu ke dalam beberapa bentuk perilaku kolektif
- Perspektif Perakitan:Meneliti bagaimana dan mengapa orang bergerak dari titik yang berbeda dalam ruang untuk lokasi umum.
- Rakitan periodik: Berulang, pertemuan yang relatif rutin seperti kelompok kerja, kelas kuliah, acara olahraga
- Rakitan nonperiodik: meliputi demonstrasi, parade, dan pertemuan di acara-acara seperti kebakaran
- Crowd: Kelompokan orang yang berbagi kepentingan
- Bencana: Kejadian atau peristiwa tiba-tiba yang menghancurkan sumber daya masyarakat dan membutuhkan bantuan dari luar
- Mode: pola perilaku sementara yang melibatkan sejumlah besar orang
- Fashions: Keterlibatan massa yang menampilkan penerimaan oleh masyarakat dan kontinuitas sejarah
- Craze: keterlibatan massa yang menarik yang berlangsung selama jangka waktu yang relatif lama
- Panic: gairah takut atau kolektif penerbangan didasarkan pada keyakinan umum yang mungkin atau mungkin tidak akurat
- Rumor: Sepotong informasi yang dikumpulkan secara informal digunakan untuk menafsirkan situasi ambigu
- Public: kelompok orang yang tersebar, belum tentu berhubungan dengan satu sama lain, yang berbagi minat dalam masalah
- Opini publik: ekspresi sikap mengenai masalah-masalah
kebijakan publik yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan
Table 1. Bentuk Perilaku Kolektif
Social Movements
Gerakan sosial: menyelenggarakan kegiatan kolektif untuk
membawa atau menolak perubahan dalam kelompok atau masyarakat
Table 2. Kontribusi terhadap Teori Gerakan Sosial |
Kekurangan relatif: perasaan sadar negatif perbedaan antara
harapan yang sah dan kegiatan saat ini
Mobilisasi sumberdaya: Cara gerakan sosial seperti
memanfaatkan sumber daya sebagai uang, pengaruh politik, akses ke media, dan
pekerja
- Oberschall: untuk mempertahankan sebuah gerakan sosial,
harus ada organisasi dasar dan kontinuitas kepemimpinan
- Marx: pemimpin perlu membantu para pekerja mengatasi
kesadaran sikap palsu yang tidak mencerminkan posisi obyektif pekerja
Gerakan sosial baru: kegiatan kolektif terorganisir yang
mempromosikan otonomi, penentuan nasib sendiri, dan peningkatan kualitas hidup. Gerakan sosial baru umumnya tidak melihat pemerintah sebagai
sekutu mereka.
Diunduh pada tanggal 9 Juni 2014 dari :
http://binusmaya.binus.ac.id/