Seni
Picture 1. Seni |
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk
dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih
sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa
dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu
set peraturan untuk penggunaan medium itu.
Definisi
Alexander Baum Garton
Seni adalah keindahan dan
seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
Aristoteles
Seni adalah bentuk yang
pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan
seni itu adalah meniru alam.
Immanuel Kant
Seni adalah sebuah impian
karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
Ki Hajar Dewantara
Seni merupakan hasil keindahan
sehingga dapat menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena
itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah
itu seni.
Leo Tolstoy
Seni adalah ungkapan
perasaan pencipta yanng disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat
merasakan apa yang dirasakan pelukis.
Sudarmaji
Seni adalah segala
manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang,
garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
Bentuk Seni
Suatu set nilai-nilai yang
menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara
seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat
pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah
muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti
bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta). Seni menurut
media yang digunakan terbagi 3 yaitu :
- Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art), misalnya seni musik,seni suara, dan seni sastra seperti puisi dan pantun
- Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art)) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya.
- Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang,film.
Tujuan
Pengunaan Seni
Manusia
sudah dapat memahami seni sejak zaman purba dahulu , kengunaan seni dulu
sebagai penyampaian komunikasi berupa gambar kegiatan manusia purba ketika itu
yang di gambar melalui media dinding goa berupa torehan-torehan pada dinding
dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba , seni
dingunakan juga sebagai pemujaan antara alam dan makhluk nya sehingga seni di
kaitkan sebagai hal magis dalam suatu kultur namun beda hal nya dengan seni di
zaman modern yang sudah berkembang pesat dari nilai fungsi nya .
Kita
sebut kan saja seni modern atau seni kontemporer , namun apa beda nya dengan
fungsi seni terdahulu ? seni di zaman ini bersifat individu demi untuk kepuasan
diri atau mengexpresikan sesuatu hal
tertentu dan bersifat komersil beda hal nya dengan seni yang terdahulu karena
seni di saat itu hanya untuk sesama sebagai alat komunikasi antara dengan yang
lain nya , seni modern ini juga berpengaruhi juga dari pengunaan nya yang
dahulu nya media pengunaan berupa kanvas atau kertas sekarang mengunakan media
eletronik atau digital hal ini membuat
banyak nya lahir nya teknik baru dalam seni kotemporer , hal ini juga
mengubah cari pikir seniman / artis yang dahulunya suatu karya sebagai expresi diri
dan sekarang karya sudah sebagai
pendapatan diri sendiri.
Lokasi Seni
Di negara-negara, seni bertempat di bangunan khusus seperti museum, gedung konser, dan teater.
Dalam non negara, ekspresi seni berlangsung di ruang publik yang telah disisihkan untuk seni.
Di negara-negara, kritikus, hakim, dan para ahli menentukan mana yang seni dan mana yang tidak.
Contoh: Kalabari menunjukkan bahwa tidak semua patung adalah seni karena ukiran kayu yang diproduksi secara eksklusif untuk alasan agama.
Lokasi Seni
Di negara-negara, seni bertempat di bangunan khusus seperti museum, gedung konser, dan teater.
Dalam non negara, ekspresi seni berlangsung di ruang publik yang telah disisihkan untuk seni.
Di negara-negara, kritikus, hakim, dan para ahli menentukan mana yang seni dan mana yang tidak.
Contoh: Kalabari menunjukkan bahwa tidak semua patung adalah seni karena ukiran kayu yang diproduksi secara eksklusif untuk alasan agama.
Agama
Picture 2. Simbol Agama |
Banyak
agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang
apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab
suci. Praktek agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau
pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi,
jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari,
masyarakat layanan atau aspek lain dari budaya manusia. Agama juga mungkin
mengandung mitologi.
Kata
agama kadang-kadang digunakan bergantian dengan iman, sistem kepercayaan atau kadang-kadang
mengatur tugas. Namun, dalam kata-kata Émile Durkheim, agama berbeda dari
keyakinan pribadi dalam bahwa itu adalah "sesuatu yang nyata sosial"
Émile Durkheim juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu
yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang
suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus
meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang
sempurna kesuciannya. Sebuah jajak pendapat global 2012 melaporkan bahwa 59%
dari populasi dunia adalah beragama, dan 36% tidak beragama, termasuk 13% yang
ateis, dengan penurunan 9 persen pada keyakinan agama dari tahun 2005.
Rata-rata, wanita lebih religius daripada laki-laki. Beberapa orang mengikuti
beberapa agama atau beberapa prinsip-prinsip agama pada saat yang sama,
terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama mereka mengikuti
tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsur sinkretisme.
Etimologi
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata
"agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti
"tradisi". Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang
berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang
berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang
mengikat dirinya kepada Tuhan.
Menurut
filolog Max Müller, akar kata bahasa Inggris "religion", yang dalam
bahasa Latin religio, awalnya digunakan untuk yang berarti hanya "takut
akan Tuhan atau dewa-dewa, merenungkan hati-hati tentang hal-hal ilahi, kesalehan"
( kemudian selanjutnya Cicero menurunkan menjadi berarti " ketekunan
" ). Max Müller menandai banyak budaya lain di seluruh dunia, termasuk
Mesir, Persia, dan India, sebagai bagian yang memiliki struktur kekuasaan yang
sama pada saat ini dalam sejarah. Apa yang disebut agama kuno hari ini, mereka
akan hanya disebut sebagai "hukum".
Banyak
bahasa memiliki kata-kata yang dapat diterjemahkan sebagai "agama",
tetapi mereka mungkin menggunakannya dalam cara yang sangat berbeda, dan
beberapa tidak memiliki kata untuk mengungkapkan agama sama sekali. Sebagai
contoh, dharma kata Sanskerta, kadang-kadang diterjemahkan sebagai
"agama", juga berarti hukum. Di seluruh Asia Selatan klasik, studi
hukum terdiri dari konsep-konsep seperti penebusan dosa melalui kesalehan dan
upacara serta tradisi praktis. Medieval Jepang pada awalnya memiliki serikat
serupa antara "hukum kekaisaran" dan universal atau "hukum
Buddha", tetapi ini kemudian menjadi sumber independen dari kekuasaan.
Tidak
ada setara yang tepat dari "agama" dalam bahasa Ibrani, dan Yudaisme
tidak membedakan secara jelas antara, identitas keagamaan nasional, ras, atau
etnis. Salah satu konsep pusat adalah "halakha" , kadang-kadang
diterjemahkan sebagai "hukum" ",yang memandu praktek keagamaan
dan keyakinan dan banyak aspek kehidupan sehari-hari.
Penggunaan
istilah-istilah lain, seperti ketaatan kepada Allah atau Islam yang juga
didasarkan pada sejarah tertentu dan kosakata.
Definisi
Definisi
tentang agama di sini sedapat mungkin sederhana. Definisi ini
diharapkan tidak terlalu sempit maupun terlalu longgar, tetapi dapat dikenakan
kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama
itu. Agama merupakan suatu lembaga atau institusi yang mengatur kehidupan
rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu
perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.
Manusia
memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannya
menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa di luar dirinya. Sesuatu
yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber
yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri.
Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut
sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige,
dan lain-lain.
Keyakinan
ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara
menghambakan diri, yaitu:
- menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan, dan
- menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan.
Dengan
demikian, agama adalah penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian
agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham
atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat
disebut agama.
Lebih
luasnya lagi, agama juga bisa diartikan sebagai jalan hidup. Yakni bahwa
seluruh aktivitas lahir dan batin pemeluknya diatur oleh agama yang dianutnya.
Bagaimana kita makan, bagaimana kita bergaul, bagaimana kita beribadah, dan
sebagainya ditentukan oleh aturan/tata cara agama.
Di
Indonesia, istilah agama digunakan untuk menyebut enam agama yang diakui resmi
oleh negara, seperti Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budhisme, dan
Khonghuchu. Sedangkan semua sistem keyakinan yang tidak atau belum diakui
secara resmi disebut “religi”.
Menurut Wallace, agama didefinisikan sebagai keyakinan dan ritual berkaitan dengan makhluk gaib, kekuasaan, dan kekuatan.
Agama sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan dunia gaib, khususnya dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya. Secara khusus, agama didefinisikan sebagai suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan-tindakan yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam menginterpretasi dan memberi tanggapan terhadap apa yang dirasakan dan diyakini sebagai yang gaib dan suci. Bagi para penganutnya, agama berisikan ajaran-ajaran mengenai kebenaran tertinggi dan mutlak tentang eksistensi manusia dan petunjuk-petunjuk untuk hidup selamat di dunia dan di akhirat. Karena itu pula agama dapat menjadi bagian dan inti dari sistem-sistem nilai yang ada dalam kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan, dan menjadi pendorong serta pengontrol bagi tindakan-tindakan para anggota masyarakat tersebut untuk tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran-ajaran agamanya.
Agama sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan dunia gaib, khususnya dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya. Secara khusus, agama didefinisikan sebagai suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan-tindakan yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam menginterpretasi dan memberi tanggapan terhadap apa yang dirasakan dan diyakini sebagai yang gaib dan suci. Bagi para penganutnya, agama berisikan ajaran-ajaran mengenai kebenaran tertinggi dan mutlak tentang eksistensi manusia dan petunjuk-petunjuk untuk hidup selamat di dunia dan di akhirat. Karena itu pula agama dapat menjadi bagian dan inti dari sistem-sistem nilai yang ada dalam kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan, dan menjadi pendorong serta pengontrol bagi tindakan-tindakan para anggota masyarakat tersebut untuk tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran-ajaran agamanya.
Jenis agama
Beberapa
ahli mengklasifikasikan agama baik sebagai agama universal yang mencari
penerimaan di seluruh dunia dan secara aktif mencari anggota baru, atau agama
etnis yang diidentifikasi dengan kelompok etnis tertentu dan tidak mencari
orang baru untuk bertobat pada agamanya. Yang lain-lain menolak perbedaan,
menunjukkan bahwa semua praktek agama, apa pun asal filosofis mereka, adalah
etnis karena mereka berasal dari suatu budaya tertentu.
Pada
abad ke-19 dan ke-20, praktek akademik perbandingan agama membagi keyakinan
agama ke dalam kategori yang didefinisikan secara filosofis disebut
"agama-agama dunia". Namun, beberapa sarjana baru-baru ini telah
menyatakan bahwa tidak semua jenis agama yang harus dipisahkan oleh filosofi
yang saling eksklusif, dan selanjutnya bahwa kegunaan menganggap praktek ke
filsafat tertentu, atau bahkan menyebut praktik keagamaan tertentu, ketimbang
budaya, politik, atau sosial di alam, yang terbatas. Keadaan saat studi
psikologis tentang sifat religiusitas menunjukkan bahwa lebih baik untuk
merujuk kepada agama sebagai sebagian besar fenomena invarian yang harus
dibedakan dari norma-norma budaya ( yaitu " agama " ).
Beberapa
akademisi mempelajari subjek telah membagi agama menjadi tiga kategori :
- agama-agama dunia, sebuah istilah yang mengacu pada yang transkultural, agama internasional;
- agama pribumi, yang mengacu pada yang lebih kecil, budaya-tertentu atau kelompok agama-negara tertentu, dan gerakan-gerakan keagamaan baru, yang mengacu pada agama baru ini dikembangkan.
Table 1. Anthony F. C. Wallace’s typology of religions.
|
Kerjasama Antar Agama
Karena
agama tetap diakui dalam pemikiran Barat sebagai dorongan universal, banyak
praktisi agama bertujuan untuk bersatu dalam dialog antaragama, kerja sama, dan
perdamaian agama. Dialog utama yang pertama adalah Parlemen Agama-agama Dunia
pada 1893 Chicago World Fair, yang tetap penting bahkan saat ini baik dalam
menegaskan " nilai-nilai universal " dan pengakuan keanekaragaman
praktek antar budaya yang berbeda. Abad ke-20 terutama telah bermanfaat dalam
penggunaan dialog antar agama sebagai cara untuk memecahkan konflik etnis,
politik, atau bahkan agama, dengan rekonsiliasi Kristen-Yahudi mewakili reverse
lengkap dalam sikap banyak komunitas Kristen terhadap orang Yahudi.
Inisiatif
antaragama terbaru termasuk " A Common Word ", diluncurkan pada tahun
2007 dan difokuskan pada membawa para pemimpin Muslim dan Kristen bersama-sama
bersatu, yang "C1 World Dialogue", yang " Common Ground "
inisiatif antara Islam dan Buddhisme, dan PBB disponsori " World
Interfaith Harmony Week ".
Cara Beragama
Berdasarkan
cara beragamanya:
Tradisional,
yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara beragama nenek
moyang, leluhur, atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pemeluk cara agama
tradisional pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan
yang baru atau pembaharuan, dan tidak berminat bertukar agama.
Formal,
yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungannya atau
masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragamanya orang yang
berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada umumnya tidak kuat dalam
beragama. Mudah mengubah cara beragamanya jika berpindah lingkungan atau
masyarakat yang berbeda dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika
memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat
meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai hal-hal yang
mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.
Rasional,
yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka
selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan pengetahuan,
ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa berasal dari orang yang beragama secara
tradisional atau formal, bahkan orang tidak beragama sekalipun.
Metode
Pendahulu, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan)
di bawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran
agamanya dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari
ilmu dulu kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang
teguh ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari Sesembahannya semisal Nabi atau
Rasul sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh)
dengan itu semua.
Unsur-unsur
·
Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama
terdiri dari beberapa unsur pokok:
- Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan lagi
- Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.
- Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia dan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat beragama sesuai dengan ajaran agama
- Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
- Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama
Fungsi
- Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
- Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
- Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
- Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
- Pedoman perasaan keyakinan
- Pedoman keberadaan
- Pengungkapan estetika (keindahan)
- Pedoman rekreasi dan hiburan
- Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.
Saya adalah pemeluk agama Islam. Berikut ini adalah penjelasan mengenai agama Islam.
Islam
Islam (Arab: al-islām, الإسلام "berserah diri kepada
Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Islam merupakan agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam
memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim, lebih lengkapnya
adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan
bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul
utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan
rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Kepercayaan
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimat syahadat, yaitu "asyhadu an-laa
ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti
"Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa
Muhammad saw adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan
dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan
kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah
menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam
dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai
Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam
mempercayai bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan
Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental. Mereka
tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai
penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada Ibrahim,
Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama.
Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh
Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan
tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah:2). Di dalam al-Qur'an Allah
juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam
juga diwajibkan untuk beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya
yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para
nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad. Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu
telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat
Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar
asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh
nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan
(tauhid|satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut
ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim. Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun
agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan
Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi
kitab.
Lima Rukun Islam
Isi dari kelima Rukun Islam adalah:
1. Mengucapkan dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak
ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan
meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
2. Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
3. Berpuasa pada bulan Ramadan.
4. Membayar zakat.
5. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
Enam Rukun Iman
Rukun Iman terdiri atas 6
perkara yaitu:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab Allāh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan
suhuf)
4. Iman kepada nabi dan rasul Allah
5. Iman kepada hari kiamat
6. Iman kepada qada dan qadar
Ajaran Islam
Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari empat mazhab
yaitu Mazhab Syafi'i, Mazhab Hanafi, Mazhab Hambali dan Mazhab Maliki. Islam
adalah agama dominan sepanjang wilayah Timur Tengah atu negara-negara Arab,
juga di sebagian besar Afrika Utara, Afrika Barat dan Asia Selatan serta Asia
Tenggara. Komunitas besar juga ditemui di RRT yaitu Muslim Hui dan Muslim
Xinjiang Uighur, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga
sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa
Barat dan Amerika Serikat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara
Arab. 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar
berdasar populasi.
Allah
Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid, yaitu
kepercayaan tentang keesaan Tuhan. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat
(pengakuan), yaitu bersaksi:
لا إله إلا الله
محمد رسول الله
Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di
dalam al-Qur'an pada Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:
Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu,
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak
diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana
disampaikan dalam al-Qur'an dikatakan:
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi
kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak
pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu.
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar
dan Melihat". (Asy-Syu'ara' :11)
Allah adalah Nama Tuhan dan satu-satunya Tuhan
sebagaimana perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran :
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan
(yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat
Aku". (Ta Ha:14)
Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan.
Umat Islam percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat
Yahudi dan Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak
ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.
Mengutip al-Qur'an, An-Nisa' :71:
"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam
agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang
diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan
tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.
Dan janganlah kamu mengatakan :"Tuhan itu tiga", berhentilah dari
ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa.
Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara".
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat
dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru
penghinaan, karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara' :11).
Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan
(asma'ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada
al-Qur'an.
Al-Qur'an
Al-Fatihah merupakan surah pertama dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan
Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah
Qur'an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab,
ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di
dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada
Muhammad melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap
antara tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau 632 M. Walau Al-Qur'an lebih
banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam
pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis
sama dengan yang disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada
pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut.
Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini
pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah
Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian
mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan
Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan
untuk keseragaman.
Al-Qur'an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat. Hampir semua Muslim
menghafal setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang
menghafal keseluruhan Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz.
Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat
jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah
Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan tartil atau baik dan
benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).
Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab.
Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an
itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai
komentar terhadap Al-Qur'an ataupun bentuk usaha untuk mencari makna Al-Qur'an,
tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.
Nabi Muhammad S.A.W
Muhammad (570-632 M) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam
dimana mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut
sebagai seorang muslim. Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan
sebagai seorang pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian
nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.
Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi,
Muhammad dalam pandangan Islam adalah seorang manusia biasa. Namun setiap
perkataan dan perilaku dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal
dari seorang muslim. Oleh karena itu dalam Islam dikenal istilah hadits yakni
kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan Muhammad.
Hadits adalah teks utama (sumber hukum) kedua Islam setelah Al Qur'an.
Daftar Pustaka:
Ilmy, Bachrul. 2006. Pendidikan Agama Islam. Bandung; Grafindo
Ilmy, Bachrul. 2006. Pendidikan Agama Islam. Bandung; Grafindo
Diunduh pada tanggal 18 Maret 2014 dari
- http://id.wikipedia.org/wiki/Seni
- http://www.notepedia.info/2013/08/pengertian-seni-serta-penjelasannya.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Agama
Disarikan pada tanggal 9 April 2014 dari
http://binusmaya.binus.ac.id/
Sangat menarik, rapi nilai 85
BalasHapusbagus pra secara keseluruhan isinya. Nilainya 90
BalasHapusMakasih Ayu dan Eva :)
BalasHapushai pramesti ..
BalasHapusblog kamu bagus, infonya juga sangat bermanfaat, un tuk semuanya udh bgus.. tp kurang diberi keterangan saja di bawah gambar yg sudah dimasuki ..
nilai 88 yak
bagus deh sis infonya lengkap bgt nilainya 90
BalasHapus